Notification

×

Iklan

Iklan

5 Tanda dan Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, Mari Simak!

Kamis, 13 Maret 2025 Last Updated 2025-03-13T17:34:20Z
Netizen Bersuara - Malam lailatul qadar diperkirakan terjadi dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Prediksi ini merujuk pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/REIMUSS)
Netizen Bersuara - Malam lailatul qadar diperkirakan terjadi dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Prediksi ini merujuk pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA.

hadits tersebut menyatakan bahwa Rasulullah SAW melakukan itikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan dan bersabda,

"Carilah lailatul qadar di malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan," (HR Bukhari dan Muslim).

Walaupun tidak ada kepastian mengenai kapan tepatnya malam tersebut tiba, beberapa ulama besar telah memberikan dugaan. Contohnya, Imam Al Ghazali dalam bukunya Ihya Ulumuddin menyebut bahwa malam yang lebih baik dari seribu bulan itu kemungkinan jatuh pada tanggal 21 atau 23 Ramadhan.

Di sisi lain, ulama Syafi'iyah Sayyid Sabiq melalui Kitab Fiqih Sunnah memprediksikan bahwa lailatul qadar akan bertepatan dengan tanggal 27 Ramadhan. Hal ini berdasarkan hadits dari Ubai bin Ka'ab yang mengatakan:

"Demi Allah yang tidak ada tuhan selain Dia, sesungguhnya lailatul qadar itu berada dalam bulan Ramadan. Demi Allah, sesungguhnya aku mengetahui malam ke berapakah dia? Dia adalah malam yang kita diperintahkan untuk menghidupkannya, yaitu malam ke-27. Tandanya, matahari pada pagi harinya tampak putih tak bersinar,"

Meski hanya sekedar perkiraan, umat Islam dapat mengenali tanda-tanda ketika datangnya lailatul qadar dengan sejumlah ciri-ciri khusus saat malam tersebut hadir. Apa sajakah tanda-tandanya? Mengacu kepada buku Sukses Berburu Lailatul Qadar karya Muhammad Adam Hussein S Pd MQHi, berikut penjelasannya.

5 Ciri Malam Lailatul Qadar


Ciri-ciri dan tanda-tanda adanya lailatul qadar tampak jelas dari suasana sekitar saat malam itu berlangsung. Berdasarkan berbagai hadits, berikut adalah lima ciri khas dari malam lailatul qadar.

1. Suasana Udara dan Angin Tenang

Tanda pertama terkait dengan malan lailatul qadar yaitu angin yang tenang serta udara sejuk; hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Ibnu Abbas ketika Rasulullah SAW bersabda:

"Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari Matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan," (HR Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi).

2. Langit Terlihat Bersih

Salah satu ciri malam lailatul qadar adalah langit yang terlihat bersih di malam hari, tanpa adanya awan sedikit pun, dengan suasana yang tenang dan sejuk, tidak terlalu dingin atau panas. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:

"Malam lailatul qadar itu langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, binatang tidak nampak dan pada siang harinya Matahari bersinar tidak begitu panas," (HR Ahmad).

3. Terbit Matahari Tidak Menyengat

Berikutnya adalah kemunculan Matahari yang tidak menyengat. Dari Ubaiy bin Ka'ab RA dinyatakan bahwa Nabi SAW bersabda,

"Pagi hari dan malam lailatul qadar terbit Matahari tidak menyengat bagaikan bejana sampai meninggi," (HR Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Abu Daud).

4. Malam Cerah Dan Tidak Gelap

"Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya Matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru," (HR Muslim).

5. Ketenangan yang Dibawa Turun Malaikat

Ciri terakhir adalah turunnya malaikat membawa ketenangan kepada manusia sehingga mereka merasakan kedamaian tersebut serta kenikmatan dalam beribadah yang sulit ditemukan pada hari-hari biasa.

5 Keutamaan Malam Lailatul Qadar


Setelah membahas karakteristik malam lailatul qadar, berikut adalah penjelasan mengenai keutamaannya. Simak ulasannya di bawah ini, berdasarkan buku karya Ahmad Sarwat Lc MA yang berjudul Jaminan Mendapat Lailatul Qadar.

1. Khusus untuk Umat Rasulullah

Para ulama sepakat bahwa keutamaan malam lailatul qadar hanya diperuntukkan bagi umat Nabi Muhammad SAW. Umat dari nabi-nabi sebelumnya tidak mengalami peristiwa istimewa ini.

Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Malik dalam Al-Muwaththa:

"Rasulullah diperlihatkan umur-umur manusia sebelumnya yang relatif panjang sesuai dengan kehendak Allah, sampai (akhirnya) usia-usia umatnya semakin pendek (sehingga) mereka tidak bisa beramal lebih lama sebagaimana umat-umat sebelum mereka beramal karena panjangnya usia mereka. Maka Allah memberikan Rasulullah lailatul qadar yang lebih baik dari seribu bulan," (HR Malik).

2. Malam Penentuan Takdir Tahunan

Malam lailatul qadar juga merupakan saat pencatatan takdir tahunan. Dalam surat Ad Dukhan, Allah SWT berfirman,

"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah," (QS. Ad Dukhan: 4).

Menurut tafsir Ibnu Katsir, pada malam tersebut akan dirinci di Lauhul Mahfuzh tentang penulisan takdir untuk setahun mendatang, mencakup ajal dan rezeki setiap individu. Semua hal lainnya juga dicatat hingga akhir tahun berlangsung. Hal ini didukung oleh riwayat dari Ibnu 'Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak serta para ulama salaf lainnya.

Pemahaman lebih lanjut mengenai maksud pernyataan tersebut bisa dilihat dalam Syarah Muslim tulisan Imam Nawawi, di mana ia menjelaskan bahwa catatan takdir tahunan diawali dengan ilmu dan penetapan dari Allah.

Ketetapan itu kemudiannya akan ditunjukkan kepada para malaikat, yang akan memahami apa yang akan berlaku, kemudian malaikat itu mereka akan memenuhi tugas-tugas yang diberikan.

3. Malam Turunnya Al-Qur'an

Malam yang dikenal sebagai Lailatul Qadr bertepatan dengan momen ketika Al-Qur'an diturunkan. Hal ini didukung oleh ayat-ayat dalam Surah Al-Qadr (1-3).

Allah SWT berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Transliterasi: innā anzalnāhu fī lailatil-qadr
Terjemahan: 1. "Sesungguhnya Kami turunkan (Al Quran) pada Malam Kemuliaan."

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
Transliterasi: wa mā adrāka mā lailatul-qadr
Terjemahan: 2. "Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Transliterasi: lailatul-qadri khairum min alfi syahr
Terjemahan: 3. "Malam Kemuliaan lebih baik dari seribu bulan."

Sebagai kitab suci yang paling mulia, Al-Quran juga termasuk sebagai salah satu mukjizat penting yang dianugerahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pelestariannya yang kekal telah dijamin oleh Allah sampai Hari Kiamat .

Bahkan, setelah diturunkannya Al-Qur'an, Rasulullah SAW resmi memiliki jabatan sebagai pembawa risalah dari langit sekaligus rasul dan nabi.

4. Malaikat Turun ke Bumi

Keutamaan lainnya pada malam lailatul qadar ialah turunnya para malaikat. ini diuraikan dalam Surah Al-Qadr ayat 4:

تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ

Transliterasi: Tanazzalul-malā'ikatu war-rụḥu fīhā bi'iżni rabbihim ming kulli amr

Terjemahan: "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan,"

5. Pengampunan Dosa-Dosa Sebelumnya

Malam lailatul qadar sering disebut sebagai malam pengampunan dosa. Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa orang yang melakukan ibadah menyambut datangnya lailatul qadar akan mendapat pengampunan atas dosa-dosanya yang lalu.
والله أعلمُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

×
Latest Update Update