Happy Women’s Day 2025: Wishes, Messages and Quotes (jagranjosh.com)
Netizen Bersuara - International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional (IWD) adalah peringatan penting yang jatuh pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya. Tujuan dari perayaan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran mengenai kesetaraan gender.
Menurut sumber dari UN Women, Hari Perempuan Internasional merupakan waktu untuk merenungkan perjuangan perempuan dalam memperjuangkan hak-hak serta kesempatan yang setara di berbagai aspek kehidupan. Selain itu, peringatan ini juga menjadi pengingat bahwa usaha mencapai kesetaraan gender memerlukan komitmen dan aksi dari semua elemen masyarakat.
Untuk memahami lebih lanjut tentang peringatan ini, berikut penjelasan sejarah Hari Perempuan Internasional beserta tema dan cara merayakannya.
Sejarah Hari Perempuan Internasional
Dikutip dari National Today, perjuangan hak perempuan dimulai oleh Susan B Anthony—seorang aktivis politik sekaligus pendukung hak-hak perempuan—yang bekerja untuk Amandemen ke-14 agar seluruh warga negara Amerika mendapatkan kewarganegaraan serta hak suara/pilih.
Meski Amandemen ke-14 disahkan pada tahun 1968, penjaminan hak pilih bagi perempuan belum tercapai. Pada tahun 1969, Susan berkolaborasi dengan Elizabeth Cady mendirikan National Woman Suffrage Association (NWSA) guna menuntut pengakuan terhadap hak-hak wanita.
Pada awal tahun 1900-an, perempuan menghadapi ketidakadilan upah, keterbatasan hak suara, dan beban kerja yang berlebihan. Menurut situs International Women's Day, penindasan serta ketidaksetaraan yang dialami perempuan pada masa itu memotivasi mereka untuk lebih vokal dan aktif dalam memperjuangkan hak-hak gender.
Pada tahun 1908, sekitar 15 ribu perempuan menggelar unjuk rasa di New York City guna menuntut pengurangan jam kerja, kenaikan gaji, dan hak suara. Kemudian, pada tahun 1909, berdasarkan pernyataan dari Partai Sosialis Amerika Serikat, Hari Perempuan Nasional pertama kali dirayakan pada tanggal 28 Februari. Perayaan ini berlangsung pada hari Minggu terakhir bulan Februari hingga tahun 1913.
Di tahun 1910, seorang aktivis hak pilih wanita asal Jerman bernama Clara Zetkin memberikan ide untuk merayakan Hari Perempuan Internasional. Usulannya disampaikan dalam Konferensi Wanita Internasional yang diadakan di Kopenhagen, Denmark.
Clara Zetkin menyarankan agar Hari Perempuan dirayakan secara serentak di berbagai negara. Konferensi tersebut melibatkan lebih dari 100 perempuan dari 17 negara yang sepakat dengan usulan Zetkin; hal ini menandai lahirnya Hari Perempuan Internasional.
Hari Perempuan Internasional pertama kali diperingati di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada tanggal 19 Maret 1911. Lebih dari satu juta orang—perempuan maupun laki-laki—hadir dalam rapat umum yang memperjuangkan hak-hak perempuan dan menolak diskriminasi.
Di bagian lain dunia, peringatan pertama Hari Perempuan Internasional dilakukan oleh wanita Rusia pada 23 Februari 1913, yang jatuh pada hari Minggu terakhir bulan Februari menurut kalender Julian. Kemudian, dengan adopsi kalender Gregorian, tanggal 8 Maret ditetapkan sebagai hari perayaan tahunan untuk Hari Perempuan Internasional.
Pada tahun 1975, PBB menyelenggarakan peringatan Hari Perempuan Internasional untuk kali pertamanya. Selanjutnya, PBB memperkenalkan tema tahunan pertamanya di tahun 1996 dengan judul "Merayakan Masa Lalu, Merencanakan Masa Depan." Tema ini dilanjutkan pada tahun berikutnya dengan "Perempuan di Meja Perdamaian," dan selanjutnya semakin beragam seperti "Perempuan dan Hak Asasi Manusia" pada 1998 serta "Dunia Bebas dari Kekerasan terhadap Perempuan" pada 1999. Sejak saat itu hingga kini setiap tahun ada penetapan tema yang berbeda.
Tema resmi untuk Hari Perempuan Internasional Tahun 2025
Mengacu kepada informasi dari situs UN Women, PBB kembali mengumumkan tema resminya dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional di tahun 2025. Tema tersebut adalah "For ALL women and girls: Rights, Equality, Empowerment"
Makna tema ini menekankan pentingnya hak-hak serta kesetaraan bagi setiap individu di seluruh dunia dan menyerukan kolaborasi masyarakat global dalam mencapai konsep tersebut.
Cara merayakan Hari Perempuan Internasional
Ada banyak pendekatan yang bisa diterapkan untuk merayakan Hari Perempuan Internasional. Berikut adalah beberapa metode untuk memperingati hari istimewa ini sesuai dengan ajakan PBB agar kita bertindak di tiga area utama:
1. Memperjuangkan Hak-Hak Perempuan dan Anak-anak Perempuan
Mengupayakan secara terus-menerus pemenuhan penuh Hak Asasi Manusia (HAM) bagi perempuan serta anak-anak perempuan. Ini dilakukan dengan menentang setiap bentuk kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi.
2. Mendorong Kesetaraan Gender
Menanggulangi berbagai hambatan sistemik seperti kebijakan dan prosedur yang tidak adil yang dapat menghalangi partisipasi perempuan. Selanjutnya, penting untuk memberantas patriarki dan ketidakadilan yang sudah mengakar.
Menyuarakan kepentingan perempuan serta anak-anak perempuan yang terpinggirkan sangatlah krusial, termasuk di dalamnya generasi muda, guna menciptakan inklusi dan pemberdayaan.
3. Dorongan terhadap Pemberdayaan
Perlu ada perubahan dalam struktur kekuasaan dengan memastikan akses setara bagi perempuan pada bidang pendidikan, pekerjaan, kepemimpinan, serta pengambilan keputusan. Sangat penting untuk memberikan prioritas kepada kesempatan peranan aktif bagi wanita dan remaja putri agar mereka dapat memimpin dan berinovasi.
Demikian penjelasan mengenai sejarah, tema, serta cara merayakan Hari Perempuan Internasional 2025. Semoga ini semakin memperkaya pemahaman kita!