Notification

×

Iklan

Iklan

Kapan Terjadi Peristiwa Nuzulul Quran? Ini Penjelasannya dalam Al Quran dan Hadits

Jumat, 14 Maret 2025 Last Updated 2025-03-13T18:56:36Z
Netizen Bersuara - Salah satu keistimewaan bulan Ramadan adalah turunnya Al Quran, yang dikenal sebagai Nuzulul Quran. Lantas, kapan tepatnya peristiwa nuzul ini terjadi?
Ilustrasi Nuzulul Quran (Canva)
Netizen Bersuara - Salah satu keistimewaan bulan Ramadan adalah turunnya Al Quran, yang dikenal sebagai Nuzulul Quran. Lantas, kapan tepatnya peristiwa nuzul ini terjadi?

Definisi Nuzulul Quran


Nuzulul Quran merupakan kejadian ketika wahyu Allah SWT, yaitu Al Quran, disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril alaihisalam secara bertahap.

Hal tersebut dijelaskan dalam Al Quran, Surah Al Baqarah Ayat 185 di mana Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Latin: "syahru ramadlânalladzî unzila fîhil-qur'ânu hudal lin-nâsi wa bayyinâtim minal-hudâ wal-furqân, fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang kâna marîdlan au ‘alâ safarin fa ‘iddatum min ayyâmin ukhar, yurîdullâhu bikumul-yusra wa lâ yurîdu bikumul-‘usra wa litukmilul-‘iddata wa litukabbirullâha ‘alâ mâ hadâkum wa la‘allakum tasykurûn"

Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah SWT memuliakan bulan Ramadan dibandingkan dengan bulan lainnya karena Dia memilihnya untuk menurunkan Al-Quran yang mulia.

Kapan Terjadi Peristiwa Nuzulul Quran?

Peristiwa Nuzulul Quran berlangsung pada tanggal 17 Ramadan di Gua Hira tahun ke–41 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Saat itu Nabi menerima wahyu berupa lima ayat dari Surat Al-'Alaq.

Para ulama memiliki pendapat berbeda mengenai waktu turunnya keseluruhan kitab suci ini; sebagian menyebutkan tanggal 17 Ramadan sementara yang lain mengatakan diturunkan pada tanggal 24 Ramadan.

Pendapat yang mendukung bahwa turunannya terjadi pada malam 17 Ramadan didasarkan pada hadits berikut:

Dari Zaid bin Arqam radhiyallahuanhu disebutkan bahwa, "Aku tidak ragu bahwa malam 17 Ramadhan adalah malam turunnya Al-Quran." (HR. Ath-Thabarani dan Abu Syaibah)

Ibnu Masud meriwayatkan bahwa Malam Qadar adalah malam yang siangnya terjadi Perang Badar; berdasarkan firman Allah SWT:

Artinya: Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. (QS. Al-Anfal : 41).

Ustadz Ahmad Sarwat MA dalam bukunya Jaminan Mendapat Lailatul Qadar menjelaskan adanya kesepakatan di kalangan ulama mengenai fakta bahwa Malam Qadar ialah saat dimana Al-Quran Al-Karim diturunkan. Dalil atas hal ini ada dalam surat Al-Qadar :

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Latin: innā anzalnāhu fī lailatil-qadr
Terjemahan: 1. "Sesungguhnya Kami turunkan (Al Quran) pada Malam Kemuliaan."
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
Latin: wa mā adrāka mā lailatul-qadr
Terjemahan: 2. "Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Latin: lailatul-qadri khairum min alfi syahr
Terjemahan: 3. "Malam Kemuliaan lebih baik dari seribu bulan."

Di dalam Surat tersebut dinyatakan dengan jelas Al-Quran diturunkan pada Malam Lailatul Qadar—malam paling istimewa selama bulan ramadan—yang menjadi harapan seluruh umat Islam karena nilainya lebih baik daripada seribu bulan.

Hal tersebut kembali ditegaskan dalam Surat Ad Dukhan Ayat 3:

Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang penuh berkah. (Ad-Dukhan: 3).

Proses Penurunan Al-Quran

Beberapa ulama tafsir menjelaskan bahwa penurunan Al-Quran terjadi dalam dua fase. Pertama, diturunkan secara keseluruhan (jumlatan wahidah), kemudian kedua, diturunkan secara bertahap (najman najman).

Sebelum diterima oleh Nabi di bumi, Allah Swt terlebih dahulu menurunkan seluruh isi Al-Quran di Baitul Izzah (rumah langit dunia). Kemudian malaikat Jibril menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap, ayat demi ayat, pada momen-momen berbeda sesuai dengan kebutuhan selama dua puluh tahun; ada pendapat lain yang menyebutkan berlangsung selama dua puluh satu tahun.

Berbeda dengan lembaran-lembaran atau suhuf serta kitab Taurat, Zabur, dan Injil yang masing-masing turun sekaligus kepada nabi-nabi terkait. Sementara itu untuk Al-Quran, diturunkan sekaligus dari Baitul 'Izzah menuju langit dunia; peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadan tepatnya di malam Lailatul Qadar.

Setelah itu, Al-Quran diturunkan kepada Rasulullah SAW secara bertahap berdasarkan kejadian-kejadian tertentu.

Dalam sebuah hadits disebutkan:

"Al-Quran diturunkan secara sekaligus ke langit dunia, dan hal itu adalah seperti perpindahan bintang-bintang. Allah menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW sedikit demi sedikit." (HR. Al-Hakim) [ No. 787].

Ibnu Abbas radhiyallahu anhu menjelaskan bahwa maksud dari hal ini adalah keseluruhan ayat-ayat Al-Quran yang diturnkan dalam satu kali proses dari Lauhil Mahfudz ke langit dunia atau dikenal sebagai Baitul Izzah.

Sedangkan Asy-Syabi menjelaskan bahwa yang dimaksud di sini adalah peristiwa turunnya awal ayat Al-Quran ke muka bumi pada malam Qadar.

Kedua penjelasan ini mungkin tidak bertentangan. Sebab, para ulama meyakini bahwa Al-Quran mengalami dua tahap penurunan. Tahap pertama adalah proses penurunan dari Lauhil Mahfudz ke langit dunia, sesuai pendapat Ibnu Abbas.

Sedangkan tahap kedua ialah dari langit dunia ke muka bumi, di mana ayat-ayat yang pertama kali diturunkan terdiri dari lima ayat penggalan awal surat Al-Alaq. Keduanya bisa saja terjadi pada malam Qadar meskipun dalam periode waktu yang berbeda.
والله أعلمُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

×
Latest Update Update