Notification

×

Iklan

Iklan

Topik Pilihan

Suhu Udara Semakin Tinggi, Perlu Langkah Nyata untuk Melawan Krisis Iklim di Hari Bumi

Waktu Publikasi: 22 April 2025 Last Updated 2025-04-22T17:15:32Z
Netizen Bersuara - Hari Bumi merupakan perayaan internasional yang difokuskan pada planet kita. Hari Bumi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu lingkungan serta mendorong konservasi dan praktik berkelanjutan.
Ilustrasi Hari Bumi/Net
Netizen Bersuara - Hari Bumi merupakan perayaan internasional yang difokuskan pada planet kita. Hari Bumi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu lingkungan serta mendorong konservasi dan praktik berkelanjutan.

Setiap tahun pada tanggal 22 April, sekitar satu miliar orang di seluruh dunia melakukan aksi nyata untuk memperhatikan krisis iklim dan mengubah perilaku demi melindungi lingkungan.

Menurut laporan dari World Economic Forum, partisipasi dalam Hari Bumi dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas seperti menanam pohon atau membersihkan sampah. Ini adalah bagian dari usaha menangani perubahan iklim dan kerusakan alam.

Kampanye resmi Hari Bumi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai lingkungan serta menyatukan individu-individu yang memiliki pemikiran serupa guna menghadapi tantangan seperti deforestasi, kehilangan biodiversitas, dan isu-isu lainnya.

Tema Hari Bumi tahun ini adalah Our Power, Our Planet yang mengajak masyarakat global untuk bersatu mendukung penggunaan energi terbarukan dan menggandakan produksi listrik bersih di dunia hingga tahun 2030.

Para pakar melihat pencapaian tujuan ini sebagai langkah penting dalam membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celcius. Saatnya bagi Hari Bumi meminta tindakan tegas kepada para pemimpin dunia demi menangani masalah pemanasan global.

Tanpa ada upaya segera tambahan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, diperkirakan temperatur bumi akan meningkat sebesar 3,2 derajat Celcius dibandingkan dengan tingkat sebelum industri pada tahun 2100. Kenaikan suhu sedemikian rupa bisa menjadi bencana bagi planet kita serta makhluk hidup termasuk umat manusia itu sendiri.

Selama 1 dekade terakhir antara 2015-2024, bumi mencatat suhu panas yang terus naik. Data dari Organisasi Meteorologi Dunia menunjukkan bahwa tahun lalu mungkin menjadi kalender pertama dengan rata-rata suhu global lebih tinggi dari 1,5 derajat Celcius dibandingkan dengan tahap pra-industri atau sekitar 1,55 derajat Celcius lebih tinggi daripada rata-rata periode 1850-1900.

Laporan Risiko Global 2025 dari Forum Ekonomi Dunia menunjukkan bahwa risiko lingkungan mencakup separuh dari sepuluh risiko teratas yang dihadapi selama satu dekade mendatang, dengan fenomena cuaca ekstrem, penurunan keanekaragaman hayati, dan keruntuhan ekosistem serta perubahan signifikan pada sistem Bumi sebagai tiga ancaman utama.

Alam berperan sebagai mitra terbesar dalam melawan krisis iklim dan telah membantu memperlambat laju pemanasan global dengan menyerap 54% emisi karbon dioksida buatan manusia dalam sepuluh tahun terakhir.

Namun, populasi hewan, spesies laut, tumbuhan, dan serangga sedang mengalami penurunan yang belum pernah terlihat dalam sepuluh juta tahun terakhir. Ancaman akibat aktivitas manusia terhadap produksi pangan serta penggunaan sumber daya laut, infrastruktur energi, dan sektor pertambangan mengancam sekitar 80% dari seluruh spesies yang berada dalam status terancam atau hampir punah.

Hari Bumi telah menjadi penggerak utama dalam perjuangan melawan perubahan iklim dan kerusakan alam. Saat dunia merayakan ulang tahunnya yang ke-55 ini perlu untuk memanfaatkan gerakan global tersebut guna bertindak baik sebagai warga negara maupun pemerintah; sebagai konsumen maupun pelaku bisnis; serta sebagai individu dan bagian dari komunitas. Kelangsungan hidup umat manusia bisa jadi sangat bergantung pada kondisi planet kita.

https://hijau.bisnis.com/read/20250422/651/1871081/suhu-udara-makin-panas-butuh-tindakan-nyata-perangi-krisis-iklim-di-hari-bumi

×
Latest Update Update